Merawat Kualitas Iman dalam Diri
Iman tak ubahnya seperti pohon yang harus senantiasa dirawat, diberi pupuk, dibersihkan skitarnya agar tumbuh dg baik, kokoh dan mampu menghadapi badai angin yg pasti akan menerpanya. Iman letaknya dalam Hati sedangkan hati ibaratnya seperti bulu di atas pucuk pohon yang mudah terombang-ambing dan bolak balik.
Rasululullah saw bersabda:
إِنَّمَا سُمِّيَ الْقَلْبُ مِنْ تَقَلُّبِهِ إِنَّمَا مَثَلُ الْقَلْبِ كَمَثَلِ رِيشَةٍ مُعَلَّقَةٍ فِي أَصْلِ شَجَرَةٍ يُقَلِّبُهَا الرِّيحُ ظَهْرًا لِبَطْنٍ
“Dinamakan hati karena ia (selalu) berbolak-balik. Perumpamaan hati itu bagaikan bulu yang ada di pucuk pohon yang diombang-ambingkan oleh angin.” (HR. Ahmad)
Oleh karena itu perlu kiranya kita selalu berusaha keras menjaga dan merawat Iman ini. Adapun upaya-upaya merawat Iman dapat kita lakukan sebagai berikut,
Iringi terus dengan asupan yang baik.
Ingat…Iman itu butuh makan,vitamin dan asupan lain agar tumbuh, hidup sehat dan kuat, dan asupan yang baik adalah,
ILMU ,ingat…Ilmu adalah pupuk nya Iman, semakin diberikan pupuk dg baik maka Iman ini tumbuh dg baik pula. Dan Ilmu yang cocok adalah Ilmu Al Haq (Tauhiid atau Al Quran dan Assunnah ). Ilmu yang bisa menambah kedekatan kpd Allah dan semakin takut kpd Allah.
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً ۚ كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ ۖ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا
Berkatalah orang-orang yang kafir: Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?; demikianlah supaya Kami Perkuat Hatimu ( Imanmu ) dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).
Surah Al-Furqan (25:32)
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
.. Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (orang yang berilmu ). Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Surah Fatir (35:28)
Asupan Makan yang Halalan Thoyyibah. Ingat…saat tubuh kita memasukkan makanan yang tidak baik ini juga bisa merusak kondisi Iman. Allah swt senantiasa mengingatkan kita agar menjaga pola dan asupan makan kita.
فَلْيَنْظُرِ الْإِنْسَانُ إِلَىٰ طَعَامِهِ
maka hendaklah manusia itu memperhatikan pola makannya.
Surah ‘Abasa (80:24)
Saat tubuh ini memakan makanan yang tidak baik, kita sudah masuk perangkap setan dan saat itu juga Setan masuk ke dalam tubuh dan mengalir dalam aliran darah.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Surah Al-Baqarah (2:168)
Iltizam atau Komitmen dalam melaksanakan Syariat Islam.
Saat kita berkomitmen dengan melaksanakan perintah2 Allah swt, maka Allah akan teguhkan diri kita dalam kehidupan dunia ini dan juga Akhirat.
يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۖ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ ۚ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.
Surah Ibrahim (14:27)
وَلَوْ أَنَّهُمْ فَعَلُوا مَا يُوعَظُونَ بِهِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَأَشَدَّ تَثْبِيتًا
. Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka),
Surah An-Nisa’ (4:66)
Mempelajari kisah-kisah para nabi dan Rasul (khususnya Sirah Nabawiyah dan salafush sholeh ).
Mempelajari kisah dan sejarah itu penting. Apalagi sejarah para Nabi. Ia bahkan bisa menguatkan iman seseorang. Secara khusus Allah menyinggung masalah ini dalam firman-Nya:
وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ ۚ وَجَاءَكَ فِي هَٰذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ
Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.
Surah Hud (11:120)
Amalkan terus Dzikir dan Doa dalam stiap keadaan.
Melalaikan dzikir dan doa akan membuat Hati jadi keras dan Iman menjadi lemah.
Siapapun yang ingin mengobati Iman yang lemah maka perbanyaklah dzikir dan doa.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Surah Ar-Ra’d (13:28)
Ibnu Qayyim berkata, “Dalam hati ada kekerasan yang tidak bisa dicairkan melakukan dg Dzikrullah, maka obati kerasnya hati dg Dzikrullah”
Dan ingat juga…semakin kita berharap dan berdoa kpd Allah maka Iman akan semakin baik dan kuat, krn doa adalah senjata yang ampuh untuk meningkatkan Iman.
Akrabkan diri dg para ulama dan bergaullah dg orang sholeh serta bersabarlah dgnya.
Sudah kepastian ketika kita dekat dan bergaul dg alim ulama dan orang2 sholeh, diri kita akan terbawa sholeh dan Iman kita terjaga.
Rasulullah saw menggambarkan dalam sabdanya,
“Perumpamaan teman duduk (teman bergaul) yang sholeh dan teman duduk (teman bergaul) yang jelek sebagaimana gambaran orang yang menjual minyak wangi dan ubupan (perapian pandai besi), tidak melewati padamu dari penjual minyak wangi,adakalanya kamu membelinya atau kamu menjumpai bau wanginya. Dan ubupan (perapian pandai besi) akan membakar badanmu atau pakaianmu, atau kamu menjumpai darinya bau yang tidak sedap” (HR Al Bukhori).
Hadits lain menyebutkan,
“Tingkah laku seseorang akan mengikuti tingkah laku teman dekatnya mak lihatlah siapa yang akan dijadikan teman dekatnya” (HR Abu Daud)
Bahkan Allah mengingatkan kita dalam firmannya,
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
Surah Al-Kahf (18:28)
Nyalakan selalu Lentera Hati dg memperbanyak Tazkiyah an Nafs dan Riyadhah.
Hati yang merupakan tempatnya Iman, bila terus dibersihkan dari segala noda dan dosa akan memancarkan cahaya Iman yang sungguh luar biasa, dan mengisinya dengan berbagai amalan hati serta mengasahnya dg latihan agar Iman semakin tertanam dalam hati.
Maka berbahagialah orang orang selalu membersihkan hatinya serta menguatkan imannya.
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
sesungguhnya beruntung/bahagialah orang yang mensucikan jiwanya itu,
Surah Asy-Syamsa (91:9)
والله أعلمُ بالـصـواب